Motivasi Menghafal Al-Qur’an
Assalamu’alaikum.. Berbagi motivasi, nasehat, tips kepada sahabat semua dlm prose menghafal ayat-ayat cinta-nya. Selamat menyantap
1.Jika seorang penghafal Al-Qur’an telah mengazamkan untuk istiqomah, maka ia akan diuji dengan berbagai macam godaan yang akan membuatnya melupakan hafalan-hafalannya
2.Seorang penghafal Al-Qur’an sejati, adalah mereka yang mampu mengendalikan rasa malas, baik untuk mengulang, ataupun Ketika menambah hafalan Al-Qur’an
3.Salah satu konsekuensi mencintai Al-Qur’an adalah juga mencintai Hadits, mencintai tafsir dan ilmu keislaman lainnya.
4.Tambatkan hatimu hanya kepada Allah, maka engkau akan menemukan sebuah sumber energi yang tidak pernah terputus dalam keadaan bagaimanapun dalam menjaga hafalanmu.
5.Seseorang tidak akan pernah sampai kepada derajat tertinggi sebagai penghafal Al-Qur’an, jika yang ada di dalam obsesi hatinya hanyalah menghafalkan teks tanpa memahami dan memperhatikan konsekuensi hafalannya…Ketahuilah, bahwa konsekuensi hafalan adalah kefahaman, konsekuensi kefahaman adalah amal nyata, konsekuensi amal nyata adalah keikhlasan, dan konsekuensi akhirnya adalah mendakwahkan secara istiqomah
6.Di antara kebiasaan yang harus dibangun oleh seorang penghafal Al-Qur’an adalah menyelami samudra hikmah melalui tadabbur, mengokohkan hasilnya di dalam hati dengan amal nyata, dan menyebarkan keharumannya melalui dakwah.
7.Sampainya seseorang pada Puncak tertinggi derajat seorang penghafal Al-Qur’an adalah ketika ia telah mampu menambah dan menjaga hafalannya dengan rasa cinta
8.Salah satu rahasia hafalan Al-Qur’an para imam hadits ketika mereka masih kecil yaitu, adanya seorang ibu yang sangat fokus mengurusi dan memperhatikan anank-anaknya.
9.Di antara tanda kesempitan ilmu dan lemahnya pemahaman keislaman adalah saling mencela sesama muslim, yang sering terjadi di antara sesama harokah, dan saling mencela sesama aktivis dakwah. \
10.Inilah rahasia di balik pernyataan Imam Syahid Syaikh Hasan al-Banna dalam ushul isyrin (20 prinsip dakwah), yaitu ketika menjelaskan point al-fahmu
“Setiap orang boleh diambil atau ditolak kata-katanya, kecuali al-ma’shum yitu Rasulullah SAW. Setiap yang datang dari kalangan salaf dan sesuai dengan kitab Allah dan sunnah Rasul-Nya kita terima, Jika tidak sesuai dengannya, maka kitab Allah dan sunnah Rasul-Nya lebih utama untuk diikuti. Namun demikian, kita tidak boleh melontarkan kepada orang-orang (oleh karena sesuatu yang kita berselisih dengan mereka) kata-kata caci maki dan celaan. Kita serahkan saja kepada niat mereka dan mereka telah berlalu dengan amal-amalnya.”
11.”Salah satu tugas utama penghafal Al-Qur’an adalah menjadi perekat dan penjaga kesatuan umat, bukan malah menjadi orang pertama yang menghembuskan permusuhan dan perpecahan”
12.Juga, Keteguhan komitmen menghafal Al-Qur’an bagi seorang aktivis, tidak akan dicapai, sebelum ia berhadapan dengan 6 tantangan:
1) Tugas kuliah/rumah tangga yang menumpuk;
2) Hafalan yang harus ditambah dan diulangi;
3) Amanah-amanah dakwah yang mendesak;
4) Penghidupan keluarga yang harus dicari;
5) pengabdian kepada umat yang harus tetap berjalan;
6) Ilmu dan wawasan keislaman yang harus senantiasa ditambah;
13.Hal terindah yang harus dimiliki oleh penghafal Al-Qur’an adalah kerendahan hati dan keteguhan komitmen di jalan dakwah
14.Salah satu pemahaman yang perlu diluruskan dari penghafal Al-Qur’an adalah bahwa ia harus mengasingkan diri dari tengah masyarakat, selama proses menghafal Al-Qur’annya…
15.Janganlah memaksa seorang anak untuk menghafal Al-Qur’an….. akan tetapi tumbuhkanlah kebiasaan dan kecintaannya terhadap Al-Qur’an… Karena orang tua diberikan pahala bukan karena hafalan anaknya terhadap Al-Qur’an, melainkan karena kecintaan anaknya terhadap Al-Qur’an
16.Hal terbesar yang pernah Allah ilham ke dalam hati manusia yang beriman adalah kesungguhan dalam mempelajari Al-Qur’an, menghafalkannya, mengamalkannya, mengajarkannya, dan keistiqomahan berdakwah di atasnya
17.Hal pertama yang akan dihembuskan oleh syaitan kepada orang-orang yang di dalam hati mereka muncul keinginan untuk menghafal Al-Qur’an 30 Juz adalah “Tidak mungkin orang sepertimu bisa menghafal Al-Qur’an.”
18.Hafalan Al-Qur’an itu tidak mengenal usia muda ataupun tua, dewasa ataupun anak-anak…….Hafalan Al-Qur’an juga tidak mengenal jenis kelamin, laki-laki ataupun perempuan……….Hafalan Al-Qur’an pun tidak mengenal aktivitas, lapang waktu ataupun sangat sibuk……..Juga tidak ada perbedaan antara kaya ataupun miskin……..Ia hanya mengenal kekuatan tekad dan kesungguhan hati….
19.Senjata terbesar yang akan melindungi komitmen seorang anak dalam menghafal Al-Qur’an adalah doa seorang ibu di sepertiga malam terakhirnya
20.Di antara cara membiasakan keluarga dan anak-anak dengan Al-Qur’an adalah dengan mengadakan baca Al-Qur’an bersama satu malam dalam sebulan sekali secara rutin
21.Ketika keikhlasan dan keteguhan komitmen telah membingkai setiap langkah seorang penghafal Al-Qur’an dalam kesendiriannya menambah dan mengulang hafalannya….. Maka Allah akan mengabarkan perjuangannya tersebut bukan hanya kepada orang-orang yang ada di dekatnya, namun juga bahkan kepada orang-orang yang dekat dengan orang-orang yang dekat kepadanya
1.Jika seorang penghafal Al-Qur’an telah mengazamkan untuk istiqomah, maka ia akan diuji dengan berbagai macam godaan yang akan membuatnya melupakan hafalan-hafalannya
2.Seorang penghafal Al-Qur’an sejati, adalah mereka yang mampu mengendalikan rasa malas, baik untuk mengulang, ataupun Ketika menambah hafalan Al-Qur’an
3.Salah satu konsekuensi mencintai Al-Qur’an adalah juga mencintai Hadits, mencintai tafsir dan ilmu keislaman lainnya.
4.Tambatkan hatimu hanya kepada Allah, maka engkau akan menemukan sebuah sumber energi yang tidak pernah terputus dalam keadaan bagaimanapun dalam menjaga hafalanmu.
5.Seseorang tidak akan pernah sampai kepada derajat tertinggi sebagai penghafal Al-Qur’an, jika yang ada di dalam obsesi hatinya hanyalah menghafalkan teks tanpa memahami dan memperhatikan konsekuensi hafalannya…Ketahuilah, bahwa konsekuensi hafalan adalah kefahaman, konsekuensi kefahaman adalah amal nyata, konsekuensi amal nyata adalah keikhlasan, dan konsekuensi akhirnya adalah mendakwahkan secara istiqomah
6.Di antara kebiasaan yang harus dibangun oleh seorang penghafal Al-Qur’an adalah menyelami samudra hikmah melalui tadabbur, mengokohkan hasilnya di dalam hati dengan amal nyata, dan menyebarkan keharumannya melalui dakwah.
7.Sampainya seseorang pada Puncak tertinggi derajat seorang penghafal Al-Qur’an adalah ketika ia telah mampu menambah dan menjaga hafalannya dengan rasa cinta
8.Salah satu rahasia hafalan Al-Qur’an para imam hadits ketika mereka masih kecil yaitu, adanya seorang ibu yang sangat fokus mengurusi dan memperhatikan anank-anaknya.
9.Di antara tanda kesempitan ilmu dan lemahnya pemahaman keislaman adalah saling mencela sesama muslim, yang sering terjadi di antara sesama harokah, dan saling mencela sesama aktivis dakwah. \
10.Inilah rahasia di balik pernyataan Imam Syahid Syaikh Hasan al-Banna dalam ushul isyrin (20 prinsip dakwah), yaitu ketika menjelaskan point al-fahmu
“Setiap orang boleh diambil atau ditolak kata-katanya, kecuali al-ma’shum yitu Rasulullah SAW. Setiap yang datang dari kalangan salaf dan sesuai dengan kitab Allah dan sunnah Rasul-Nya kita terima, Jika tidak sesuai dengannya, maka kitab Allah dan sunnah Rasul-Nya lebih utama untuk diikuti. Namun demikian, kita tidak boleh melontarkan kepada orang-orang (oleh karena sesuatu yang kita berselisih dengan mereka) kata-kata caci maki dan celaan. Kita serahkan saja kepada niat mereka dan mereka telah berlalu dengan amal-amalnya.”
11.”Salah satu tugas utama penghafal Al-Qur’an adalah menjadi perekat dan penjaga kesatuan umat, bukan malah menjadi orang pertama yang menghembuskan permusuhan dan perpecahan”
12.Juga, Keteguhan komitmen menghafal Al-Qur’an bagi seorang aktivis, tidak akan dicapai, sebelum ia berhadapan dengan 6 tantangan:
1) Tugas kuliah/rumah tangga yang menumpuk;
2) Hafalan yang harus ditambah dan diulangi;
3) Amanah-amanah dakwah yang mendesak;
4) Penghidupan keluarga yang harus dicari;
5) pengabdian kepada umat yang harus tetap berjalan;
6) Ilmu dan wawasan keislaman yang harus senantiasa ditambah;
13.Hal terindah yang harus dimiliki oleh penghafal Al-Qur’an adalah kerendahan hati dan keteguhan komitmen di jalan dakwah
14.Salah satu pemahaman yang perlu diluruskan dari penghafal Al-Qur’an adalah bahwa ia harus mengasingkan diri dari tengah masyarakat, selama proses menghafal Al-Qur’annya…
15.Janganlah memaksa seorang anak untuk menghafal Al-Qur’an….. akan tetapi tumbuhkanlah kebiasaan dan kecintaannya terhadap Al-Qur’an… Karena orang tua diberikan pahala bukan karena hafalan anaknya terhadap Al-Qur’an, melainkan karena kecintaan anaknya terhadap Al-Qur’an
16.Hal terbesar yang pernah Allah ilham ke dalam hati manusia yang beriman adalah kesungguhan dalam mempelajari Al-Qur’an, menghafalkannya, mengamalkannya, mengajarkannya, dan keistiqomahan berdakwah di atasnya
17.Hal pertama yang akan dihembuskan oleh syaitan kepada orang-orang yang di dalam hati mereka muncul keinginan untuk menghafal Al-Qur’an 30 Juz adalah “Tidak mungkin orang sepertimu bisa menghafal Al-Qur’an.”
18.Hafalan Al-Qur’an itu tidak mengenal usia muda ataupun tua, dewasa ataupun anak-anak…….Hafalan Al-Qur’an juga tidak mengenal jenis kelamin, laki-laki ataupun perempuan……….Hafalan Al-Qur’an pun tidak mengenal aktivitas, lapang waktu ataupun sangat sibuk……..Juga tidak ada perbedaan antara kaya ataupun miskin……..Ia hanya mengenal kekuatan tekad dan kesungguhan hati….
19.Senjata terbesar yang akan melindungi komitmen seorang anak dalam menghafal Al-Qur’an adalah doa seorang ibu di sepertiga malam terakhirnya
20.Di antara cara membiasakan keluarga dan anak-anak dengan Al-Qur’an adalah dengan mengadakan baca Al-Qur’an bersama satu malam dalam sebulan sekali secara rutin
21.Ketika keikhlasan dan keteguhan komitmen telah membingkai setiap langkah seorang penghafal Al-Qur’an dalam kesendiriannya menambah dan mengulang hafalannya….. Maka Allah akan mengabarkan perjuangannya tersebut bukan hanya kepada orang-orang yang ada di dekatnya, namun juga bahkan kepada orang-orang yang dekat dengan orang-orang yang dekat kepadanya
22.Hal pertama yang dipikirkan oleh seorang penghafal Al-Qur’an di setiap awal harinya adalah waktu yang akan ia gunakan untuk mengulang hafalannya #NasehatUntukPenghafal
23.Ada 6 kebiasaan yang harus senantiasa ada di dalam hati seorang ahli Al-Qur’an, yaitu:
1) Qiyamullail
2) Shalat dhuha
3) Baca Al-Qur’an Minimal 1 juz/hari
4) waktu pagi (ba’da subuh) untuk mengulang hafalan
5) waktu ba’da magrib untuk menambah hafalan
6) Membaca buku-buku keislaman yang memperluas wawasan dan memperkokoh komitmen dakwah.
24.Senjata utama yang menjadi kekuatan dalam menjaga hafalan Al-Qur’an adalah manajemen waktu
25.Di antara hal-hal yang dapat membantu penyucian jiwa dan pengokohan komitmen dalam menghafal Al-Qur’an adalah dengan banyak melakukan puasa sunnah.
26.Jika seorang penghafal Al-Qur’an telah mengazamkan untuk istiqomah, maka ia akan diuji dengan berbagai macam godaan yang akan membuatnya melupakan hafalan-hafalannya
27.Seorang penghafal Al-Qur’an sejati, adalah mereka yang mampu mengendalikan rasa malas, baik untuk mengulang, ataupun Ketika menambah hafalan Al-Qur’an
28.Di antara tips muraja’ah adalah dengan merutinkan membaca/mengulang hafalan setengah juz pada waktu pagi, yaitu setelah membaca Al-Ma’tsurat
29.Hal terberat dalam menghafal Al-Qur’an adalah bangkit kembali dari kemalasan untuk mengulang ataupun menambah hafalan, ketika pikiran tersibukkan dengan berbagai masalah
30.Ketika keikhlasan karena Allah bergeser dari hati seorang penghafal Al-Qur’an, maka akan hilanglah sebagian besar sumber kekuatan dan kekokohan miltansinya
31.Di antara hal yang harus benar-benar diperhatikan oleh seorang penghafal Al-Qur’an adalah kedisiplinannya dalam menambah dan mengulang hafalannya.
32.Seorang penghafal Al-Qur’an tidak akan memiliki arti apa-apa jika tidak memiliki komitmen dakwah dan perbaikan masyrakat……..
33.Teman terbaik dalam menjaga dan mengulang hafalan adalah suami yang shaleh ataupun istri yang shalihah
34.Faktor utama yang membunuh benih kecintaan seorang anak terhadap Al-Qur’an, menghalanginya dalam menghafal Al-Qur’an, dan merupakan peran penting yang ada di tangan seorang ayah adalah rezeki yang tidak halal
35.Tantangan terbesar dalam menghafal Al-Qur’an adalah sibuknya hati dengan berbagai urusan harian, sehingga bahkan tidak mampu untuk meluangkan setorang hafalan meskipun hanya seminggu sekali
36.Yang memainkan peran terbesar dalam mencetak generasi rabbani penghafal Al-Qur’an adalah seorang akhwat/ibu.
37.Jangan pernah mencari waktu luang untuk menambah atapun mengulang hafalan Al-Qur’an, akan tetapi luangkanlah waktu untuk melakukannya
38.Jika suatu saat di tengah agenda-agenda dakwah yang sangat padat Anda merasakan kesedihan karenatidak menemukan waktu yang luang untuk mengulang ataupun menambah hafalan, maka berbahagialah, karena saat itulah anda resmi sebagai “Aktivis Dakwah & Ahli Al-Qur’an”
39.Tips Mengulang & Menambah hafalan:
05.00-06.30 (pagi): Muraja`ah/ulangilah hafalan-hafalan anda setengah juz, atau sesuai yang anda bisa, dari juz-juz yang sudah pernah anda setorkan;
Ba’da magrib-isya : fokus i’tikaflah di mesjid, tambahlah hafalan anda meskipun hanya setengah halaman, atau 5 ayat per hari (tidak dianjurkan membawa alat komunikasi selama i’tikaf).
Catatan-pastikan anda memiliki ustadz/ustadzah khusus yang menerima setoran hafalan anda.
-Pastikan anda memiliki jadwal setoran rutin mingguan, minimal seminggu sekali.
40.Di antara keistimewaan para penghafal Al-Qur’an yang juga aktivis dakwah adalah, adanya kerinduan untuk selalu mengulang-ulang hafalan. Sebab, dalam aktivitas dakwah yng sangat padat, terkadang waktu untuk mengulang hafalan menjadi tersita.
41.Dari sinilah perlu disadari, bahwa seseorang yang menghafal Al-Qur’an tidak punya waktu lebih dari yang lain dalam kesehariannya sebagai aktivis; mereka juga hanya punya 24 jam seperti kita.
42.Dan perlu kita ingat bahwa para aktivis dakwah itu menghafal dan menjaga hafalan Al-Qur’an bukan pada waktu-waktu luang, akan tetapi menghafalkan dan menjaga hafalan Al-Qur’annya pada waktu-waktu yang mereka kurangi dari kebutuhan pokoknya. MaksudnyaMengurangi waktu tidur, mengurangi waktu jalan-jalan, memanfaatkan waktu liburan, dll.
43.Pola Pikir Positif Dalam Menghafal Al-Qur’an bagian 1>Ubah Paradigma “Tidak bisa” menjadi “Bisa” | Terkadang, dari para penghafal Al-Qur’an pemula, sering terlontar ucapan “Aku tidak bisa menghafal Al-Qur’an” atau “Menghafal Al-Qur’an itu sangatlah sulit bagiku” dan masih banyak lagi keluhan-keluhan lainnya.
44.Perlu diingat, bahwa menghafal Al-Qur’an bagaikan berlatih lari keliling lapangan sepakbola. Jika Anda jarang berolahraga atau Anda baru melakukannya pertama kali, maka hal itu akan terasa sangat susah bagi Anda.Demikian juga halnya dengan menghafal, jika Anda menghafalkan Al-Qur’an pertama kali, maka butuh waktu tertentu bagi otak Anda untuk beradaptasi dengan informasi yang terdiri dari ayat-ayat Al-Qur’an yang terkadang teasa asing bagi otak Anda.
45.Akan tetapi perlu Anda ingat, bahwa hal ini hanya sementara. Jika Anda telah terbiasa, maka Anda akan saksikan kehebatan otak Anda dalam menyimpan ayat-ayat tersebut. Sebagaimana pemain sepakbola senior yang tidak lagi merasa berat untuk lari keliling lapangan berapa pun jumlah putarannya.
44.Perlu diingat, bahwa menghafal Al-Qur’an bagaikan berlatih lari keliling lapangan sepakbola. Jika Anda jarang berolahraga atau Anda baru melakukannya pertama kali, maka hal itu akan terasa sangat susah bagi Anda.Demikian juga halnya dengan menghafal, jika Anda menghafalkan Al-Qur’an pertama kali, maka butuh waktu tertentu bagi otak Anda untuk beradaptasi dengan informasi yang terdiri dari ayat-ayat Al-Qur’an yang terkadang teasa asing bagi otak Anda.
45.Akan tetapi perlu Anda ingat, bahwa hal ini hanya sementara. Jika Anda telah terbiasa, maka Anda akan saksikan kehebatan otak Anda dalam menyimpan ayat-ayat tersebut. Sebagaimana pemain sepakbola senior yang tidak lagi merasa berat untuk lari keliling lapangan berapa pun jumlah putarannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar